Penulis : Adam Aththaariq
RUAS, Ciamis — Hari Pendidikan Internasional atau International Day of Education yang diperingati setiap tanggal 24 Januari, merupakan langkah yang gemilang dalam membantu meningkatkan kesadaran pendidikan di seluruh dunia dari perspektif yang lebih luas.
Pendidikan merupakan aspek fundamental dalam kehidupan manusia baik dari segi sosial, individual, kultural, dan sebagainya. Bahkan pendidikan merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di suatu Negara. [1]
Sejarah
Pada 3 Desember 2018, United Nations General Assembly (majelis umum perserikatan bangsa-bangsa) menyatakan tanggal 24 Januari sebagai Hari Pendidikan Internasional.[2] Hal ini bertujuan untuk merayakan peran pendidikan bagi perdamaian dan pembangunan.
Hari Pendidikan Internasional juga menyoroti pentingnya pendidikan sebagai hak asasi manusia yang mendasar dan alat untuk pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian, hari ini merupakan bentuk dari upaya mempromosikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas untuk semua.
Tujuan Umum
Pendidikan menjadi salah satu yang paling penting dari 17 tujuan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengubah dunia.
Baca: 17 Tujuan Berkelanjutan
Hari besar ini dirayakan setiap tahun sejak 2019 untuk menarik perhatian masyarakat, memobilisasi kemauan politik di seluruh negara dan menghasilkan sumber daya menuju pendidikan sebagai alat yang sangat diperlukan untuk membangun masyarakat yang berpengetahuan dan berkelanjutan.
Hari Pendidikan Internasional memperingati pengakuan dan penguatan 'Pendidikan' sebagai kebutuhan dasar setiap individu.[3]
Opini
Tema Hari Pendidikan Internasional pada tahun 2019, sekaligus menjadi perayaan perdana merupakan Pendidikan: Pendorong Utama untuk Inklusi dan Pemberdayaan, hal ini menjadi sebuah pertanyan mengenai kenapa perayaan pertama Hari Pendidikan Internasional mengusung tema tersebut?
Singkatnya, melalaui 17 Tujuan Berkelanjutan, terdapat Quality Education (Pendidikan Berkualitas) berarti pendidikan harus menjadi fondasi kesetaraan yang membuka akses bagi semua orang.
Pendidikan juga perlu menjadi pusat pemberdayaan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan individu untuk mengambil kendali atas hidup mereka.
Dunia menghadapi berbagai tantangan, seperti kemiskinan, konflik, dan ketidaksetaraan. Pendidikan dapat menjadi alat utama, untuk individu dapat berkontribusi secara produktif terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya.
Sebagai tema perdana, fokus pada inklusi dan pemberdayaan menegaskan bahwa pendidikan adalah titik awal yang esensial untuk mencapai semua tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Dengan tema ini, UNIGA’s ingin mengingatkan dunia bahwa pendidikan bukan hanya soal memperoleh pengetahuan, tetapi juga menjadi alat untuk menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan, empati, dan berdaya.
Nahasnya, di Indonesia sendiri terdapat 4,6 juta anak putus sekolah berdasarkan data dari Kemendikbudristek 2024 pada bulan Agustus. [4]
Posted by 

comment 0 Comments
more_vert