Adam Aththaariq
6510051498749449419

Ratusan Mahasiswa UID Ciamis Resmi Menyandang Gelar Baru

Ratusan Mahasiswa UID Ciamis Resmi Menyandang Gelar Baru
Add Comments
Minggu, Desember 29, 2024

Gambar: Universitas Islam Darussalam Ciamis
Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Universitas Islam Darussalam Ciamis, gambar oleh: Universitas Islam Darussalam Ciamis.

Penulis: Adam Aththaariq

RUAS, Ciamis — Wisuda menjadi momentum yang bermakna bagi setiap mahasiswa, bertepatan pada hari Minggu (29/12/24) Universitas Islam Darussalam Ciamis menggelar wisuda program sarjana ke-32 dan program pascasarjana ke-19, sekaligus mengusung tema Menepaki Jejak Keilmuan dan Keulamaan Bapak KH. Irfan Hielmy.

Acara yang diselenggarakan oleh pihak kampus Universitas Islam Darussalam Ciamis bertempat di gedung Nadwatul Ummah itu, diikuti oleh 400 wisudawan dan wisudawati, dengan lulus tepat waktu.

Dalam pidato Mr. Atsushi Sano, Ph.D, selaku tamu undangan dari staff khusus duta besar Jepang memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati.

"Semoga ilmu yang telah kalian peroleh, menjadi berkah dan membawa manfaat bagi umat dan masyarakat Indonesia. Dan kalau bisa, bagi masyarakat Jepang juga" celetuknya sambil tersenyum simpul.

Rektor UID Ciamis, Dr. Hj. N. Hani Herlina, S.Ag., M.Pd.I, menekankan pentingnya wisuda kali ini sebagai momen menapaki jejak keilmuan dan keulamaan KH. Irfan Hielmy selama 93 tahun.

"Keteladanan, moral, dan intelektual Bapak KH. Irfan Hielmy selalu menjadi acuan primer dalam pengembangan ilmu-ilmu agama Islam di Universitas Islam Darussalam Ciamis," tegas rektor UID Ciamis tersebut.

Tak luput, Dr. H. Andang Firman Triyadi, M. T. selaku Sekretaris Daerah (sekda) kabupaten Ciamis yang juga alumni UID Ciamis (sebelumnya IAID Ciamis) turut hadir serta memberikan sambutannya pada acara wisuda, Minggu (29/12/24). 

Baginya, tantangan terbesar perguruan tinggi adalah pentahelix (model kolaborasi). Tentang bagaimana akademisi dan pemerintah daerah berkolaborasi, dalam hal ini mencakup research dan development pada perpustakaan.

"Saya ingin mengajak ke depan, mudah-mudahan hasil research dan development UID Ciamis bisa dikolaborasikan dengan tugas dan kewenangan kami," sambung Sekda Ciamis tersebut .

"Banyak naskah akademik yang harus menjadi peraturan daerah, menjadi pergub," pungkasnya.

Pada kesempatannya, wakil koordinator kopertais wilayah II Jawa Barat Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed, menekankan pentingnya dua pilar dalam akademis; intelektual dan keulamaan.

"Di Indonesia, kecendrungan mengelola universitas sebagai sebuah korporasi, membuat ia berjalan sesuai dengan pesanan pasar," ujarnya.

Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed menyambungkan, "Apakah ini salah? tentu tidak. Sepanjang (dua) pilar ini dibangun dengan kokoh. Tapi kalau (satu pilar) ini terlalu kuat akan memunculkan peradaban yang nir nilai, nah itu karena (satu) pilar ini saja yang kokoh. Jika pilar keulamaan nya ditinggalkan maka akan goyah."

Pada penghujung acara, Prof. Dr. KH. Fadhlil Munawwar Manshur, M.S selaku pengasuh pondok pesantren Darussalam, memberikan aksentuasi pada kajian post-modernisme.

"Post-modernisme itu lahir dari tiga -isme besar, yaitu liberalisme, positivisme, dan rasionalisme," tekannya.

"Kalau modernisme itu dalam kehidupan sehari-hari, kalau kita punya rumah cukup dengan rumah itu kuat, bisa untuk hidup, bisa untuk berteduh, bisa menghindarkan dari panas. Tapi masalahnya, post-modernisme itu bergeser menjadi hal yang sifatnya konsumtif," sambung pengasuh pondok pesantren Darussalam tersebut.

Kemudian, beliau menekankan kembali "tapi apakah kita tidak boleh post-mo? tentu boleh, tapi niatnya untuk ibadah. Bukan niat untuk prestise, status sosial, dan kemewahan," pungkasnya.

Sumber:

YouTube, UID Ciamis. Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Universitas Islam Darussalam Tahun 2024. Diakses pada 29 Desember 2024.